Kondisi lapar yang amat sangat ternyata sangat mempengaruhi kinerja tubuh seseorang (baru tahu ya..???). Kasus pada orang tertentu ternyata membawa "petaka" tak terduga bahkan membawa dampak buruk pada reputasinya. Seseorang dalam kondisi ini mengalami penurunan fungsi tubuh khususnya pada alat alat inderanya.
Lapar amat sangat memberikan sensasi kurang beres pada kinerja "prosesor" yang mengatur fungsi indera seseorang. Otak! betul, prosesor itu adalah otak. Otak yang lemah karena lapar akan mengalami gangguan dalam menterjemahkan informasi yang dikirimkan mata, hidung, telinga, kulit dan indera lainnya. Karena lemahnya kiriman "sinyal" dari indera tersebut ditambah kinerja otak mengolah informasi maka yang ada adalah respon yang diluar dugaan. Misalnya kejadian yang ditemui Tipsinfo baru baru ini saat dalam perjalanan di tengah kota Bandung.
Sebutlah seorang dengan profesi yang penuh resiko, Debt Collector! atau eksekutor penagihan hutang menunggak. Dari tampang memang cocok sekali untuk profesi ini, muka sangar dan jauh dari ekspresi keramahan, badan tinggi besar walaupun perut sedikit membentuk gundukan kedepan, warna kulit sudah menggelap karena sering berada di luaran dan kondisi fisik lain yang menunjang profesinya.
Setelah beres melakukan satu eksekusi penagihan yang memakan waktu panjang dan alot dengan hasil yang kurang dari harapan, maka sang Collector dilanda rasa lapar diluar kebiasaan. Dalam perjalanan menuju pos berikutnya, ternyata sang perut tidak dapat diajak kerjasama lagi. Dengan mengendarai sepeda motor modifnya yang aduhai, kepalanya mulai terasa pening, matanya sering dihampiri kunang kunang dan kadang sempat hilang sinyal. Masih terselamatkan pada kondisi seperti ini otaknya masih merespon dan memberikan instruksi untuk tidak menjalankan motornya cepat cepat.
Bayangan bayangan makanan favoritnya pun mulai menghantui melalui halusinasi yang terasa nyata. Yah! Lotek (Gado gado pasundan) lah yang paling mendominasi dalam terpaan halusinasi sang Collector. Buru buru matanya mulai berburu kepinggiran jalan untuk mencari warung lotek. Kadang otaknya kelewat mengontrol mulut yang sering ternganga dan berair. Dan tiba tiba matanya menerima sinyal dan langsung mengirimkan respon ke otak. Otaknya yang mulai lowbat langsung merespon tanpa terlebih dahulu mengolah informasi tersebut.
Tangan sang Collector mulai mengendurkan tarikan gas motornya dan membelokan motor kepinggiran jalan. Dan motor aduhai tersebut berhasil menepi dan parkir di antara motor lainnya tepat di depan sebuah kios berbentuk warung. Diluar kendali otak, mulutnya pun langsung berucap dengan tegasnya. " Mas, buatin lotek yang pedas!" Sejak dapat respon info dari matanya, sebenarnya otak sudah habis fungsi kontrolnya dan telah hanyut dalam bayangan bayangan lotek yang lezat. Dan sejak saat itu pula, sang Collector berada pada tempat dan posisi yang salah!
Brow! terlalu banyak nih teksnya...silahkan klik link ini Hati Hati dengan Lapar II Kisah tentang LOTEK untuk melanjutkan.
Posting Komentar
Katanya Portal Informasi Online | Komentar Ditunggu untuk respon dari Info Info yang Kita Sajikan untuk Anda