Cariosan.com - Banyak kisah tentang bagaimana kita memperlakukan saudara, relasi, pelanggan, kolega, atau tergantung bagaimana kita menyebutnya untuk orang yang harus kita layani dengan sebaik baiknya. Kalau Anda bergerak dalam dunia usaha yang melibatkan pelanggan sebagai prospek bisnis Anda, bolehlah simak kisah dibawah ini. Sebenarnya kisah ini banyak yang telah posting. Namun Cariosan coba naikan lagi untuk Anda, mudah mudahan bisa menjadi inspirasi dalam menjalankan bisnis Anda. Begini kisahnya...
Pada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta ke sebuah toko kue yang mewah dan bergengsi untuk membeli manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu jauh sederhana di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan terburu-buru ia membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat menyerahkan manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik toko sembari berseru, “tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya.” Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis.
Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, “terima kasih atas kunjungan Anda.”
Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si pemilik toko, “mengapa harus Anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama ini saya dan kasirlah yang melayani pembeli.”
Si pemilik toko itu berkata, “saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang adalah pelanggan biasa, namun kali ini lain.”
“Mengapa lain?” tanya pelayan.
“Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang tadi pasti sudah begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat penting baginya. Karena itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya,” demikian penjelasan sang pemilik toko.
Posting Komentar
Katanya Portal Informasi Online | Komentar Ditunggu untuk respon dari Info Info yang Kita Sajikan untuk Anda