BREAKING NEWS

Fenomena

Hot

Otomotif

Laju Pemanasan Global Tidak Secepat Perkiraan Ahli


Matahari Siang Bolong
Cariosan.com - Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience mengungkapkan sementara planet bumi mengalami dekade  terpanasnya  sejak pencatatan suhu bumi  dilakukan, laju pemanasan global rata-rata ternyata justru melambat selama dekade terakhir.

Dengan menggunakan model berdasarkan data dari 10 tahun terakhir, laporan itu mengatakan bahwa setelah kenaikan suhu yang signifikan selama periode 1980-an dan 1990-an, proyeksi paling ekstrim sekarang  terlihat  kurang lebih sama dengan yang sebelumnya.

Penulis utama laporan ini, Dr Alexander Otto dari Institut Perubahan Iklim, Universitas Oxford, Inggris, memperkirakan bahwa dalam dekade mendatang, suhu rata-rata global akan menghangat  sekitar 20 persen lebih lambat dari yang diperkirakan.

Dengan perkiraan ini, Dr. Otto menilai skenario kasus terburuk  yang sebelumnya telah diprediksi oleh beberapa ilmuwan tampaknya perlu sedikit direvisi.

“Jika kita mengambil skenario hipotetis menggandakan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, maka kita akan melihat peningkatan suhu sebesar 0,9 hingga 2 derajat," katanya.

Perkiraan ini lebih rendah dari rata-rata perkiraan kenaikan suhu bumi yang digunakan dalam laporan Panel  Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mendatang, yang  menyebutkan suhu bumi naik antara 1 sampai 2,5 derajat.

Meski demikian Dr Otto mengingatkan bahwa tren pemanasan global jangka panjang tidak mengalami perubahan dan pada akhirnya suhu bumi tetap akan lebih tinggi seperti perkiraan sebelumnya.

"Tetap tidak ada alasan bagi kita untuk bersantai atau berpuas diri terkait kebijakan iklim, karena laju pemanasan global yang akan kita hadapi di abad-abad berikutnya tidak akan berubah dengan adanya data baru ini.  Jika kita mengikuti tren emisi kita saat ini, suhu  bumi pada akhir abad akan meningkat signifikan di atas target 2 derajat ."katanya

IPCC Sangsikan laporan ini

Namun laporan terbaru ini disangsikan oleh contributor jurnal Nature Geoscience, Profesor Steven Sherwood dari Universitas New South Wales, Australia.  

Menurutnya  air laut pada akhirnya akan berhenti menyerap panas.

"Meskipun suhu permukaan tidak menghangat cukup cepat,  ketika Anda melihat di bawah permukaan laut di mana semua panas itu akhirnya tersimpan,  pada akhirnya akan membuat suhu di permukaan laut  tetap meningkat.

Profesor Steven Sherwood juga mengatakan  kenaikan suhu air laut bisa menjadi bagian dari siklus alami dan dapat berubah.

"Mereka tidak menghitung variasi alam di laut yang dapat menyebabkan laut mampu menyimpan panas sementara dan kita tahu persis soal itu, contohnya seperti fenomena El Nino,’ katanya.

Sementara  penulis utama laporan IPCC berikutnya mengatakan panel tetap konsisten berpegang pada perkiraan jangka panjang sebelumnya.

Dimana dalam draft laporan IPPC disebutkan bahwa planet bumi sedang bergerak  menuju kenaikan suhu hingga 4,5 derajat  dipenghujung abad ini.

Cariosan
Sumber: ABC Radio Australia
 
Copyright © 2013 Info Sembari Ngopi
Powered by Cariweb Media